Jenis-jenis aset dalam suatu dunia usaha dibedakan menjadi beberapa klasifikasi. Pertama adalah berdasarkan sifat konversi, berdasarkan penggunaan serta berdasarkan keberadaan wujud fisiknya.
Aset atau aktiva merupakan kekayaan yang dimiliki individu maupun badan usaha dan memiliki kegunaan penting dalam bisnis. Berikut ini 6 jenis kekayaan tersebut yang perlu diketahui karena berkaitan dengan
6 Jenis-jenis Aset Perusahaan yang Perlu Dipahami
Mengacu klasifikasi di atas, aset perusahaan terbagi atas enam jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis aset perusahaan yang perlu diperhatikan karena kedudukannya juga penting, yaitu:
1. Aset Lancar
Poin pertama pembahasan jenis-jenis aset ini merupakan barang-barang yang bisa digunakan dan diubah menjadi uang tunai dengan cepat. Ukuran kecepatan perubahan bentuk tersebut maksimal satu tahun, contohnya sebagai berikut:
· Kas dan setara kas
Kas yaitu biaya operasional dalam bentuk uang tunai maupun yang tersimpan dalam rekening bank. Operasional di sini meliputi pembelian persediaan, perlengkapan, peralatan, gaji pegawai serta alat tukar lainnya.
Sementara yang dimaksud setara kas adalah harta suatu perusahaan dalam bentuk selain uang tunai. Bisa berupa sertifikat deposito, saham, surat utang Negara serta obligasi pemerintah jangka pendek.
· Piutang dagang (accounts receivable)
Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak kreditur atas transaksi penjualan barang secara kredit. Hal ini dikarenakan tidak semua transaksi penjualan langsung dibayar tunai oleh klien melainkan pembayaran tempo sesuai waktu yang disepakati.
· Piutang lain-lain (other receivables)
Piutang lain-lain juga masuk jenis-jenis aset yaitu piutang berupa pinjaman klien yang belum dibayarkan. Contohnya kelebihan pembayaran pajak, piutang gaji karyawan, uang muka karyawan.
· Persediaan barang dagang (merchandise inventories)
Seluruh barang yang diperdagangkan jika sampai tanggal neraca belum terjual atau masih dalam gudang termasuk dalam kategori ini. Termasuk aktiva lancar, karena mudah dijual sehingga menambah kas secara rutin.
· Surat berharga (marketable securities)
Surat berharga juga termasuk jenis-jenis aset yaitu kepemilikan saham atau obligasi sementara dan sewaktu-waktu dapat dijual kembali. Surat berharga juga menjadi harta perusahaan dalam jangka waktu panjang jika tetap disimpan.
2. Aset Tidak Lancar
Barang-barang tidak cepat diubah menjadi cash termasuk klasifikasi ini. Meski demikian, jenis kedua ini tetap dapat memberikan nilai ekonomi di masa depan. Contoh aktiva atau aset tidak lancar adalah sebagai berikut:
· Aktiva tetap (fixed asset)
Aktiva berwujud dan siap pakai dalam kegiatan operasi perusahaan. Seperti tanah, gedung bangunan pabrik, gedung kantor operasional, peralatan kantor, peralatan pertokoan serta mesin produksi.
· Aktiva tidak berwujud (intangible asset)
Jenis-jenis aset tidak berwujud adalah yang bentuknya tidak dapat disentuh serta tidak dapat disimpan sebagai persediaan namun bisa dirasakan manfaatnya. Contohnya hak cipta, goodwill, hak paten, merk dagang, hak sewa, waralaba.
Hak cipta termasuk aktiva tidak lancar sebab tidak dapat segera dicairkan menjadi bentuk uang tunai. Begitu juga dengan hak paten, merk dagang dan lainnya yang telah disebutkan. Namun ini semua merupakan kekayaan bagi perusahaan.
Sebagai contoh hak paten, jika sudah dimiliki suatu perusahaan maka tidak boleh dipakai perusahaan lain. Ada sanksi dan denda jika tetap menggunakannya tanpa izin pemilik paten tersebut.
3. Aset Berwujud
Properti yang dapat disentuh, ada secara fisik serta dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama tapi tidak dapat digunakan untuk investasi atau jual beli. Jenis ketiga ini contohnya adalah tanah sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan.
Kemudian perbaikan tanah juga termasuk klasifikasi berwujud. Contoh perbaikan tanah berupa jalan-jalan sekitar lokasi operasional perusahaan untuk lahan parkir, pagar serta saluran air bawah tanah.
Gedung untuk kantor, toko, pabrik, dan gudang jug amasuk klasifikasi jenis-jenis aset tetap berwujud. Kemudian peralatan seperti alat-alat berat di pabrik, mesin produksi, kendaraan, furnitur atau mebel juga termasuk.
Dari bermacam aset berwujud atau tangible fixed assets tersebut, dibedakan dalam klasifikasi lagi untuk tujuan akuntansi. Pertama, aset tetap dengan usia tidak terbatas, seperti tanah perusahaan, pertanian, peternakan.
Klasifikasi kedua yang masuk kategori usia terbatas dan apabila usianya habis maka dapat diganti dengan aktiva sejenis. Contohnya adalah bangunan gedung, mesin industri, peralatan industri, mebel atau furnitur serta kendaraan .
Klasifikasi ketika adalah kategori usia terbatas tapi pada saat sudah habis masanya tidak bisa diganti. Contohnya sumber daya alam tambang dan hutan, pada saat tambang habis maka tidak bisa digantikan dengan aktiva sejenis.
4. Aset Tidak Berwujud
Jenis-jenis aset berikutnya klasifikasi tidak berwujud, yaitu semua properti nonfisik. Kekayaan ini pada dasarnya tidak berkontribusi langsung dalam kebutuhan sehari-hari tetapi membantu meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Aset tidak berwujud atau intangible asset berperan sangat penting bagi perusahaan. Jika nilai suatu intangible asset ini tinggi, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat. Karakteristik intangible asset diantaranya tidak berwujud nyata.
Kemudian juga tidak dapat dikategorikan sebagai instrument keuangan. Selain itu jenis-jenis aset yang masuk klasifikasi ini adalah aktiva bersifat jangka panjang dengan masa manfaat lebih dari 10 tahun.
Contoh intangible asset diantaranya adalah kekayaan intelektual, merk dagang, biaya dibayar di muka, investasi jangka panjang. Semuanya tidak berwujud secara nyata dapat dilihat fisiknya, tapi merupakan modal besar bagi perusahaan.
5. Aset Operasional
Jenis selanjutnya adalah aset operasional yaitu barang-barang penting dalam kegiatan bisnis sehari-hari suatu perusahaan. Tangible asset atau aktiva berwujud sebetulnya masuk dalam klasifikasi ini, yaitu semua kekayaan yang akan terus digunakan untuk proses bisnis.
Uang cash adalah salah satu contoh yang selalu ada dan akan terus digunakan setiap hari karena paling liquid. Uang tunai sendiri dipakai dalam kegiatan operasional sehari-hari untuk membayar pengeluaran rutin seperti gaji dan pengeluaran bulanan lainnya.
Inventory atau persediaan barang dagangan juga merupakan aset operasional sebab memiliki sirkulasi relatif lancar. Contoh, barang di gudang bisa dengan cepat masuk dan keluar untuk didistribusikan kepada konsumen.
Fisik bangunan dan peralatan operasional juga masuk klasifikasi ini. Setiap hari pegawai hingga jajaran manajemen menggunakan bangunan kantor untuk bekerja. Hasil kinerja masing-masing adalah untuk produksi hingga proses yang berkaitan dengan profit.
Intangible asset juga masuk dalam aset operasional yang terdiri atas 3 jenis. Hak paten, khususnya bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi. Kedua adalah hak cipta, bagi industri seni.
Ketiga adalah goodwill yang didefinisikan sebagai suatu kondisi saat terjadi akuisisi perusahaan lain. Dimana diperoleh harga di atas harga pasar karena adanya spesifikasi khusus.
6. Aset Non-Operasional
Jenis-jenis aset terakhir ini bisa dikatakan sebagai properti yang tidak digunakan setiap hari, tapi menghasilkan pendapatan. Contohnya surat berharga, investasi jangka pendek, deposito, lahan kosong, serta piutang pinjaman.
Semua kekayaan yang masuk klasifikasi ini dicatat dalam neraca. Yaitu salah satu laporan keuangan fundamental. Contohnya uang tunai yang kurang dimanfaatkan, aset yang tidak digunakan, piutang pinjaman serta surat berharga.
Mengetahui klasifikasi mengenai kekayaan ini menjadi dasar untuk menentukan berbagai kebijakan berkaitan dengan operasional serta kebutuhan finansial perusahaan. Anda bisa memilah mana yang bisa segera digunakan dari beberapa jenis-jenis aset tersebut.
Leave A Comment