Memahami pengelolaan atau manajemen aset perusahaan secara tepat dapat membantu menjalankan perusahaan tersebut dengan baik. Sebuah bisnis yang terdapat orang-orang kompeten dalam bidang pengelolaan sama dengan memiliki masa depan cerah.

Sementara ketika operasional bisnis tidak menggunakan tata kelola yang baik maka kehancuran sudah di depan mata. Perlahan namun pasti bisnis bisa tergerus arus, baik oleh kekurangan sendiri ataupun serangan dari kompetitor pada bidangnya.

Mengetahui Siklus Manajemen Aset Perusahaan

Siklus manajemen aset pada perusahaan mengacu pada empat hal, mulai dari pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, juga penghapusan asetnya. Informasi detail mengenai keempat hal tersebut akan kami rangkum dalam poin pembahasan berikut:

1. Pengadaan Harta Benda

Siklus pertama adalah pengadaan harta benda yang telah disesuaikan dengan anggaran atau rencana belanja. Pembelian setiap harta benda harus sesuai rencana, kecuali ada beberapa hal yang membuat harus mengubah rencana.

Namun, dalam perubahan tersebut upayakan tidak jauh meleset dari rencana. Perubahan ini diperbolehkan, namun tetap harus dicatat detailnya.

2. Penggunaan Harta Benda

Setelah berbagai aset dibeli sesuai anggaran keuangan maka selanjutnya harta benda tersebut bisa digunakan. Penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan mesti tepat sasaran.

Dalam hal ini, contohnya pengadaan jalan tol di Sumatera maka target penggunanya adalah masyarakat Sumatera. Contoh lainnya bendungan di Aceh, maka penggunanya orang Aceh.

3. Pemeliharaan Harta Benda

Siklus manajemen aset perusahaan berikutnya adalah pemeliharaan terhadap harta benda tersebut. Untuk penggunaan kelompok maka pemeliharanya kelompok juga, sementara aset pribadi maka pemeliharaan dan pertanggungjawabannya oleh pribadi juga.

Pemeliharaan yang baik membantu daya tahan dan daya pakai asetnya dalam waktu lama. Permisalan sederhana ketika seseorang memiliki emas, yang dijaga dengan baik akan naik nilai jualnya, sementara yang suratnya hilang akan sulit menjadi investasi.

4. Penghapusan Harta Benda

Terakhir, penghapusan aset berlaku apabila dirasa harta tersebut dinilai sudah tidak berguna lagi. Dalam lingkup perusahaan, ada tiga hal penyebab aset dihapus, diantaranya penyusutan, penjualan, dan situasi tidak terduga seperti kehilangan.

Siklus manajemen aset perusahaan tersebut juga berlaku untuk pemerintah daerah, pribadi, publik, dan sebagainya. Mulai dari pengadaan sampai penghapusan harus menyesuaikan dengan kondisi barangnya sendiri sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran.

Contoh Manajemen Aset Perusahaan

Setiap pebisnis memiliki pengelolaannya tersendiri. Dalam hal ini, pebisnis pemula bisa belajar dari para senior atau melalui literasi seperti ini. Kami akan memberikan salah satu contoh pengelolaan bisnis yang bisa Anda tiru.

Misalkan Anda memiliki sebuah perusahaan kuliner, contoh spesifiknya adalah catering dengan sistem pesan dahulu lalu produksi. Untuk mengadakan barang maka sebelumnya butuh adanya pesanan, sementara adanya pesanan ini bermula dari diketahuinya bisnis Anda.

Agar orang mengetahui bisnis maka dibutuhkan branding. Manajemen aset perusahaan pertama adalah menyebarkan informasi usaha. Setelah itu saat ada pesanan masuk melakukan komunikasi dengan customer terkait menu, harga, dan waktu pengantaran.

Setelah semua deal maka tim produksi mulai memasak sesuai pesanan. Kepala tim harus memprediksikan berapa lama waktu selesainya produksi agar tidak terlambat mengirim ke customer. Pengepakan dan pengiriman harus diatur sedemikian rupa supaya tidak terlambat.

Sudah selesai menyampaikan pesanan ke customer, selanjutnya membangun hubungan baik. Misal, bisa bertanya kepada customer apakah puas dengan menunya serta pelayanannya. Juga bisa meminta saran serta kritik untuk hal-hal yang wajib diperbaiki.

Harapan dari pemberlakuan pengelolaan seperti ini untuk menaikkan kredibilitas bisnis. Selain itu, manajemen aset perusahaan dapat membangun kepercayaan customer baru dan mempertahankan customer lama.