Dalam manajemen aset, salah satu istilah yang sering muncul adalah asset tagging. Anda mungkin bertanya-tanya, apa itu asset tagging? Asset tagging adalah proses pemberian label atau tanda unik pada setiap aset yang dimiliki oleh sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi. Proses ini bertujuan untuk mempermudah identifikasi, pelacakan, dan pengelolaan aset dalam jangka panjang.
Seiring berkembangnya teknologi, asset tagging di perusahaan menjadi lebih efektif dengan adanya inovasi seperti RFID dan QR code. Teknologi ini memungkinkan pendataan aset dilakukan secara cepat dan akurat.
Menurut sebuah studi dari Allied Market Research, adopsi teknologi manajemen aset, termasuk asset tagging, diproyeksikan tumbuh sebesar 13% setiap tahun hingga 2030 mendatang. Fakta ini menunjukkan pentingnya pengelolaan aset modern semakin diakui.
Mengapa Asset Tagging Penting untuk Perusahaan Anda?
1. Memastikan Akurasi Data Aset
Dengan menggunakan asset tagging, Anda dapat memastikan bahwa data aset tercatat dengan akurat. Setiap aset memiliki kode unik yang meminimalkan risiko duplikasi atau kesalahan dalam pencatatan. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang memiliki ratusan hingga ribuan aset.
2. Mempermudah Proses Pelacakan
Arti asset tagging tidak hanya sebatas pemberian label, tetapi juga kemampuannya dalam melacak keberadaan aset secara real-time. Misalnya, dengan menggunakan RFID tag, aset dapat dilacak dalam radius tertentu hanya dengan perangkat handheld reader.
3. Menghemat Waktu dan Biaya Operasional
Pendataan manual sering kali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Dengan asset tagging, proses pendataan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien, sehingga mengurangi biaya operasional perusahaan Anda.
Jenis-Jenis Asset Tagging
1. Barcode Tag
Jenis ini umum digunakan karena biaya implementasinya yang rendah. Barcode memudahkan proses identifikasi aset melalui scanner.
2. RFID Tag
RFID (Radio Frequency Identification) memungkinkan identifikasi aset tanpa memerlukan kontak langsung. Teknologi ini sangat berguna dalam sektor seperti manufaktur, logistik, dan kesehatan, di mana pelacakan aset dalam skala besar atau lokasi terpencil sangat penting untuk efisiensi operasional.
3. QR Code Tag
QR code menjadi solusi modern untuk asset tagging di perusahaan. QR code dapat dipindai dengan smartphone, menjadikannya pilihan yang praktis dan terjangkau.
4. NFC Tag
Near Field Communication (NFC) adalah teknologi asset tagging yang semakin populer, terutama untuk penggunaan yang melibatkan interaksi langsung antara perangkat.
Fungsi Asset Tagging dalam Pendataan Aset
1. Pengelolaan Aset yang Lebih Baik
Dengan adanya label unik pada setiap aset, perusahaan dapat memonitor informasi lengkap seperti lokasi, kondisi, hingga jadwal pemeliharaan aset tersebut.
2. Meningkatkan Transparansi
Asset tagging memastikan bahwa setiap pergerakan aset dapat dilacak dan didokumentasikan, sehingga meningkatkan transparansi dalam pengelolaan aset.
3. Mendukung Perencanaan Anggaran
Data yang akurat dari asset tagging memudahkan perusahaan dalam merencanakan anggaran untuk pembelian, perbaikan, atau penggantian aset di masa mendatang.
4. Mengoptimalkan Penggunaan Teknologi
Asset tagging modern seperti yang ditawarkan oleh SISCA menggunakan teknologi RFID dan QR code untuk mempermudah manajemen aset Anda.

Bagaimana SISCA Membantu dalam Asset Tagging?
SISCA adalah sistem catat aset berbasis web dan mobile app yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Anda. Dibandingkan dengan solusi serupa lainnya, SISCA menawarkan keunggulan melalui integrasi teknologi RFID dan QR code yang memungkinkan pendataan lebih efisien. Selain itu, fitur seperti dashboard informasi yang komprehensif dan dukungan pemeliharaan aset memberikan nilai tambah yang sulit ditemukan di platform lain. Dengan SISCA, proses asset tagging menjadi lebih sederhana dan efisien.
Keunggulan SISCA meliputi:
- RFID Tag dan Handheld Reader: Dengan teknologi RFID, Anda dapat mendata banyak aset sekaligus dalam radius hingga 4 meter.
- Support QR Code: Mempermudah pelacakan aset menggunakan perangkat yang sederhana seperti smartphone.
- Dashboard Informasi: Semua informasi aset tersaji dalam satu dashboard yang mudah diakses.
- Fitur Depresiasi: Menghitung penyusutan nilai aset secara otomatis, membantu Anda dalam manajemen keuangan.
- Activity Log: Semua aktivitas terkait aset tercatat dengan baik, sehingga meminimalkan risiko kehilangan data.
Contoh Implementasi Asset Tagging
Bayangkan sebuah rumah sakit yang memiliki ribuan perangkat medis. Menurut data WHO, rata-rata rumah sakit besar memiliki lebih dari 15.000 perangkat medis, yang semuanya memerlukan pengelolaan dan pelacakan yang akurat. Tanpa sistem asset tagging, staf mungkin kesulitan melacak lokasi alat tertentu, seperti defibrillator atau alat ultrasound.
Dengan teknologi RFID dari SISCA, rumah sakit dapat dengan mudah menemukan alat tersebut hanya dengan memindai area tertentu. Proses ini tidak hanya menghemat waktu hingga 30% dalam pencarian perangkat, tetapi juga memastikan pelayanan kepada pasien tetap optimal.
Leave A Comment