Menjual aset perusahaan bukan sekadar transaksi biasa. Ada keputusan besar di baliknya, menyangkut keberlanjutan operasional, penguatan kas, atau bahkan restrukturisasi bisnis. Meski menjual aset termasuk opsi yang kadang tidak mudah dilakukan, tapi di banyak kasus langkah ini justru bisa menjadi penyelamat keuangan perusahaan. Untuk itulah penting bagi Anda memahami cara menjual aset PT secara benar, aman, dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Alasan Menjual Aset PT

Beberapa perusahaan melepas asetnya karena kebutuhan mendesak. Misalnya untuk menutup biaya operasional, melunasi utang, atau mendapatkan dana segar untuk ekspansi usaha baru. Namun ada juga yang menjual aset karena aset tersebut sudah tidak produktif atau memerlukan biaya perawatan yang tinggi.

Kami sering menemukan perusahaan yang tidak lagi menggunakan gudang, kendaraan operasional, atau mesin produksi lama. Dibanding membiarkannya terbengkalai, menjual aset tersebut menjadi pilihan strategis. Dengan begitu, aset yang tadinya menjadi beban justru bisa dikonversi menjadi likuiditas.

Selain itu, tren bisnis juga berubah. Aset yang dulu dibutuhkan, kini bisa tergantikan oleh teknologi. Anda perlu meninjau ulang setiap aset yang dimiliki: apakah masih relevan? Apakah menghasilkan keuntungan? Jika tidak, menjual bisa menjadi opsi yang bijak.

Langkah-Langkah Cara Menjual Aset PT

1. Identifikasi dan Nilai Aset

Langkah pertama adalah mengetahui aset mana yang ingin dijual dan memastikan legalitas serta status kepemilikannya. Kami sarankan Anda melakukan penilaian atas aset tersebut, baik secara internal maupun dengan bantuan penilai independen agar memperoleh harga pasar yang objektif.

Aset yang dinilai dengan benar akan lebih mudah dipasarkan. Selain itu, proses audit dan pelaporan keuangan Anda juga akan lebih transparan. Jangan sampai terjadi selisih antara nilai buku dengan nilai pasar karena bisa berdampak pada laporan pajak perusahaan.

2. Persiapkan Dokumen Legal

Anda harus menyiapkan dokumen legal seperti sertifikat kepemilikan, faktur pembelian, laporan kondisi aset, hingga persetujuan dari pemegang saham (jika diperlukan). Dokumen yang lengkap akan mempercepat proses transaksi dan meningkatkan kepercayaan pembeli.

Untuk aset tetap seperti tanah dan bangunan, pastikan tidak ada sengketa. Untuk aset bergerak, periksa status registrasi dan kepemilikan secara hukum. Kami juga menyarankan untuk melibatkan notaris atau konsultan hukum agar proses penjualan sesuai regulasi.

3. Buat Perjanjian Jual Beli

Perjanjian ini menjadi dasar legal transaksi. Kami sarankan Anda mencantumkan informasi detail tentang objek aset, harga, metode pembayaran, jadwal serah terima, dan ketentuan jika terjadi pembatalan. Semakin rinci isi perjanjian, semakin kecil kemungkinan sengketa di kemudian hari.

4. Hitung Implikasi Pajak

Setiap transaksi penjualan aset pasti memiliki dampak pajak. Anda perlu memahami apakah penjualan tersebut dikenakan PPh Final, PPN, atau jenis pajak lainnya. Konsultasikan dengan konsultan pajak agar kewajiban perpajakan dapat dihitung secara akurat dan tidak menimbulkan risiko dikemudian hari.

5. Laporkan dalam Pembukuan

Aset yang dijual harus dicatat dalam pembukuan perusahaan. Jangan lupa untuk memperbarui laporan aset dan membuat pencatatan akuntansi atas hasil penjualan. Di sinilah peran software manajemen aset seperti SISCA sangat penting.

Dengan SISCA, Anda bisa mengakses histori aset, mencatat depresiasi secara otomatis, dan mengatur perpindahan aset dengan sistematis. SISCA juga membantu Anda mengelompokkan aset yang produktif dan tidak produktif, sehingga mempermudah pengambilan keputusan saat ingin menjual aset.

Baca juga : Kapan Harus Menjual Aset Perusahaan?

Manfaat Strategis Menjual Aset

Menjaga Arus Kas dan Efisiensi

Kami percaya bahwa perusahaan yang cerdas adalah yang mampu menjaga arus kasnya tetap sehat. Menjual aset yang tidak produktif membantu mengalihkan dana ke sektor yang lebih strategis. Ini juga mengurangi beban biaya perawatan, penyimpanan, dan depresiasi.

Meningkatkan Nilai Perusahaan

Saat aset yang kurang produktif dilepas, fokus perusahaan bisa diarahkan pada investasi yang menghasilkan return lebih tinggi. Anda akan memiliki portofolio aset yang ramping, efisien, dan mendukung strategi bisnis jangka panjang.

Transparansi dan Akuntabilitas

Menjual aset dengan proses yang benar akan membangun kepercayaan dari stakeholder, termasuk pemegang saham, investor, dan auditor. Kami sarankan Anda menggunakan sistem yang mencatat setiap aktivitas aset secara digital, seperti yang disediakan oleh SISCA.

Gunakan SISCA untuk Pengelolaan dan Penjualan Aset

SISCA (Sistem Catat Aset) adalah solusi terbaik bagi perusahaan Anda yang ingin mengelola aset secara profesional. Dengan fitur seperti QR Code, RFID, histori aset, hingga kalkulasi depresiasi otomatis, Anda bisa memantau aset dari hulu ke hilir.

SISCA juga mendukung pelacakan, pelaporan, serta ekspor data untuk kebutuhan perpajakan dan audit. Sistem ini cocok digunakan oleh perusahaan swasta, pemerintah, kampus, hingga rumah sakit. Kami merekomendasikan Anda untuk mengintegrasikan SISCA sebelum dan sesudah menjual aset, agar pencatatan Anda tetap rapi dan akurat.

Memahami cara menjual aset PT adalah langkah penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Dengan proses yang terstruktur, Anda bisa mengambil keputusan secara strategis, aman, dan efisien. Dan dengan dukungan sistem seperti SISCA, seluruh proses pencatatan dan pelaporan bisa dilakukan secara otomatis dan akurat.

Request Demo SISCA Sekarang

WhatsApp 0813-800-99699